TUGAS SISTEM UAV
TEKNIK TELEKOMUNIKASI MILITER
1.) FIXED WINGS
UAV super heavy adalah jenis robot penjelajah udara UAV yang memiliki berat diatas 2000Kg. Sebagai contoh UAV super heavy adalah Global Hawk.
Fixed Wing
Drone jenis Fixed Wing ini menggunakan sayap untuk terbang, drone jenis Fixed Wing ini sendiri memiliki beberapa bentuk dan ukuran, bergantung pada kegunaannya masing masing. Drone jenis Fixed Wing ini bisa ditenagai Baterai dan bisa juga menggunakan Bahan Bakar.
2.) A-160
UAV Heavy adalah jenis robot penjelajah udara dengan berat antara 200 – 2000 Kg. Salah satu contoh UAV heavy adalah A-160.
UAV micro adalah robot penjelajah udara yang ringan dan memiliki bobot kurang dari 5kg. Contoh UAV micro adalah UAV Dragon Eye.
Jenis UAV Berdasarkan Penggeraknya
Drone digerakkan oleh motor untuk bisa terbang dan manuver. Berdasarkan jenis penggeraknya, drone bisa dibagi menjadi dua jenis, yaitu Fixed Wing dan Rotary Wings Drone.
5.) Multirotor
Multirotor Drone adalah drone yang menggunakan baling-baling (Propellers) untuk terbang, drone jenis ini biasa dikenal dengan nama Multicopter atau Multirotor.
Untuk penamaannya disesuaikan dengan banyaknya motor atau baling-baling. Drone jenis ini biasanya ditenagai baterai, dan merupakan jenis drone terbanyak yang dijual di pasaran, harganya sendiri bervariasi, mulai dari ratusan ribu, sampai pada ratusan juta. Motor penggeraknya mulai dari single copter, doublecopter, tricopter, quadcopter dan lainnya.
PRODUCT UAV AI DRONE COPTER
1. Nitro-Powered Drone
Drone yang ini agak mirip dengan drone bertenaga bensin. Bedanya, bahan bakar yang digunakan adalah nitrogen cair.
Bahan bakar ini merupakan campuran dari nitromethane dan methanol yang cukup untuk menjadi energi bagi drone. Dengan tambahan oksigen yang masuk ke dalam mesin, drone ini mampu terbang dengan mulus.
Tapi hati-hati, drone tipe ini bisa diibaratkan sebagai pemantik api besar karena mengandung nitrogen. Anda harus lebih tenang dan menjauhkan drone dari kemungkinan benturan.
Kekurangan drone ini adalah sulitnya mendapatkan nitrogen cair yang dibutuhkan. Namun, daya tahan dan kemampuan terbangnya cukup bisa diandalkan.
2. Gasoline-Powered Drone
Umumnya, drone menggunakan baterai sebagai sumber energi. Namun, ternyata ada juga drone yang mengandalkan bensin (gasoline) untuk terbang.
Drone model ini mampu bertahan lebih lama dibanding drone yang menggunakan baterai. Anda pun hanya perlu menambah bensin jika memang akan menggunakan drone. Untuk beberapa tipe, drone ini mampu mencapai ketinggian yang lebih baik dibanding drone bertenaga baterai.
Meski demikian, Anda harus rajin mengecek kondisi mesin, bensin, dan oli dari drone ini. Untuk memastikan drone tidak mengalami masalah saat berada di atas permukaan tanah. Jangan sampai mesin drone macet sehingga menyebabkan drone jatuh dari ketinggian dan hancur.
3. Helicopter Drone
Jika mayoritas drone untuk sipil menggunakan empat rotor baling-baling, helicopter drone justru hanya menggunakan satu mesin saja. Persis seperti yang biasa Anda lihat dalam sebuah helikopter. Penggunaan satu mesin rotor justru membuat jenis drone ini lebih mudah untuk dibuat melayang tetap di satu titik.
Menerbangkan drone ini pun relatif lebih mudah dibanding drone dengan empat baling-baling. Begitu pula saat akan menurunkannya. Apalagi dilengkapi dengan landing bar di bagian bawah drone yang sama persis dengan yang ada di helikopter.
Drone ini pun memiliki bagian depan, sehingga Anda harus bisa memastikan ke arah mana drone ini akan bergerak secara benar. Untuk urusan kecepatan, drone ini kurang bisa diandalkan.
4. RTF Drone
RTF merupakan singkatan dari Ready to Fly. Jadi Anda tak akan banyak menemukan kesulitan untuk menerbangkan drone ini. Keluarkan dari dalam boks, charge baterai sampai penuh, dan Anda pun bisa segera menerbangkannya.
Mengendalikan RTF drone pun relatif mudah, karena memang dirancang untuk para pemula. Bentuknya cenderung mirip dengan quadcopter dalam ukuran kecil sehingga memudahkan mereka yang baru belajar mengendalikan drone.
5.Trick Drone
Jika Anda sudah mulai bisa mengendalikan RTF drone, kini saatnya mencoba jenis trick drone. Jenis ini tidak hanya bisa diajak naik-turun atau belok kanan-kiri saja. Tapi bisa melakukan sejumlah trik seperti berputar ke atas dan manuver-manuver menarik lainnya.
Ukurannya tak terlalu besar, panjangnya sekitar 26 cm saja. Beratnya pun hanya beberapa puluh gram. Dilengkapi dengan alat kendali yang cukup user friendly bagi para pemula di dunia drone. Umumnya sudah dilengkapi dengan kamera kecil. Tapi kualitas rekamannya belum HD.